Kolesterol adalah lemak yang
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh
terutama di dalam hati. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun bila
berlebihan dalam aliran darah maka dapat membahayakan kesehatan. Kolesterol
dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan ke dalam golongan lipida (lemak),
berkomponen alkohol steroid, dan sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori
(Mangku, Sitepoe, 1992).
Kolesterol dibentuk melalui
asetat yang diproduksi dari nutrien dan energi beserta menjadi lemak tubuh di
dalam proses metabolisme energi. Apabila sumber energi berlebihan, maka
mengakibatkan pembentukan asetat sebagai perantara juga berlebih, dan lemak
tubuh akan bertambah. Demikian
juga pembentukan kolesterol,
sehingga pada orang yang mengalami kegemukan akan membentuk kolesterol lebih 20
% dari berat badan normal.
Pembentukan kolesterol melalui asetat merupakan
proses yang kompleks, diantaranya yang
memegang peranan penting adalah enzim reductase HMG-Co.A (3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzim
A). Kolesterol sendiri membatasi kerja enzim HMG-Co.A. Selain itu,
kolesterol juga dapat mengawasi produksi kolesterol di dalam tubuh. Pembatasan
konsumsi kolesterol akan menaikkan produksi kolesterol di dalam tubuh apabila system
kerja enzim tidak normal (Mangku, Sitepoe, 1992).
Alpukat merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang baik dan dapat meningkatkan HDL. Alpukat dikenal sebagai sumber lemak yang sangat tinggi, yaitu 14,66gper 100g. Kandungan lemak alpukat melebihi durian, yaitu mencapai dua kali lipatnya. Selain itu, alpukat juga mengandung beta sitosterol yang dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap dari makanan. Kombinasi beta sitosterol dan lemak tak jenuh tunggal membuat alpukat merupakan makanan yang baik untuk memecah kolesterol.
Meski
begitu, alpukat mempunyai kalori yang sedikit tinggi. Untuk itu, jangan
menambahkan alpukat dengan campuran makanan tinggi lemak. Asosiasi Jantung
Amerika (AHA) merekomendasikan 15 persen kalori harian diambil dari lemak tak
jenuh tunggal seperti yang terkandung pada alpukat. Ini sama artinya dengan 30
gram lemak tak jenuh tunggal. Sebagai gambaran, satu buah alpukat mengandung
300 kalori dan 30 gram lemak.
Kombinasi beta sitosterol dan lemak tak jenuh tunggal membuat alpukat merupakan makanan yang baik untuk memecah kolesterol.
BalasHapus"bagaimana caranya kombinasi antara beta sitosterol dan lemak jenuh menurunkan kadar kolesterol ?"
Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.
BalasHapussehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
β-sitosterol mengurangi kadar kolesterol, dan kadang-kadang digunakan dalam mengobati hiperkolesterolemia. β-sitosterol menghambat penyerapan kolesterol dalam usus. Ketika sterol diserap dalam usus, itu diangkut oleh lipoprotein dan dimasukkan ke dalam membran sel. Pitosterol dan phytostanols baik menghambat penyerapan kolesterol dan empedu, menurunkan kadar LDL dan kolesterol total serum. Karena struktur β-sitosterol sangat mirip dengan kolesterol, β-sitosterol mengambil tempat diet kolesterol dan empedu dalam misel diproduksi dalam lumen usus. Ini menyebabkan penyerapan kurang kolesterol dalam tubuh.
BalasHapus