1. Kemukakan
gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya
potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki
potensi aktifitas biologis tinggi.
Berikan dengan contoh.
Jawab
:
Untuk
mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak aktif menjadi senyawa yang unggul
bisa dilihat berdasarkan kereaktifan gugus fungsi dan strukturnya serta melalui
jalur pembentukannya, contohnya yaitu senyawa flavonoid yang disintesis melalui
jalur metabolisme phenyl propanoid dimana asam amino digunakan untuk
menghasilkan 4-coumaryl CoA untuk membentuk kerangka dasar, kelompok senyawanya
disebut chalcones yang mengandung 2 cincin fenil. Cincin konjugasi chalcones
menghasilkan bentuk umum flavonoid, jalur metabolisme berlangsung secara seri
dari modifikasi enzim untuk membentuk beberapa senyawa yaitu flavonol, flavon
dan antosianin. Dimana senyawa flavonoid
ini berfungsi sebagai antioksidan.
2.
Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa
bahan alam yang memiliki potensi
biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat
disintesis di laboratorium.
Jawab
:
Senyawa
bahan alam yang memiliki potensi aktivitas biologis tinggi, misalnya senyawa
flavonoid dilakukan uji flavonoid dengan cara mengekstraksi suatu sampel dengan
menambahkan 5ml methanol yang dipanaskan dan disaring filtratnya dan
ditambahkan beberapa HCL pekat serta serbuk magnesium sehingga terjadi
perubahan warna merah, pink atau kuning hal ini menunjukkan sampel mengandung
senyawa flavonoid. Atau bisa juga untuk menguji suatu senyawa flavonoid
digunakan pereaksi Shinoda dan larutan NaOH 10%. Senyawa flavonoid ini
berfungsi sebagai antioksidan dan zat pewarna.
3.
Jelaskan kaidah – kaidah pokok dalam
memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan
dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam :Terpenoid,
alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab
:
Criteria
dalam pemilihan pelarut yaittu :
a) Selektivitas
Pilih pelarut yang selektif sesuai polaritas senyawa yang
akan disari agar mendapat ekstrak yang lebih murni.
b)
Kestabilan kimia dan panas
Pelarut yang dipilih harus stabil pada kondisi operasi
ekstraksi dan proses hilir.
c)
Kecocokan dengan solut
Pelarut tidak boleh bereaksi dengan
senyawa yang terlarut.
d)
Viskositas
Jika viskositas pelarut yang rendah maka koefisien difusi
akan meningkat sehingga laju ekstraksi pun juga meningkat.
e)
Recoveri pelarut
Guna meningkatkan nilai ekonomis proses, pelarut perlu
direcoveri sehingga dapat digunakan kembali. Pelarut yang mempunyai titik didih
rendah, lebih ekonomis untuk direkoveri dan digunakan kembali.
f)
Tidak mudah terbakar
Untuk kepentingan safety, perlu memilih pelarut yang tidak
mudah terbakar
g)
Tidak beracun
Pilih pelarut yang tidak beracun untuk keamanan produk dan
keamanan bagi pekerja.
h)
Murah dan mudah diperoleh
Pilih pelarut yang harganya murah
dan mudah diperoleh.
Pelarut yang digunakan
untuk isolasi senyawa bahan alam adalah
methanol, Contoh pelarut yang digunakan pada senyawa :
a. Terpenoid
: etanol
b. Alkaloid
: kloroform
c. Flavonoid : etanol
d. Steroid
: etanol
4.
Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur
suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebut adalah kafein misalnya.
Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan
strukturnya secara keseluruhan.
Jawab:
Untuk
mengidentifikasi struktur senyawa kafein dapat digunakan dengan metode
spektroskopi (UV, IR, MS ) dan metode kromatografi dimana penggunaan
kromatografi juga membantu dalam pendeteksian senyawa metabolit sekunder dan
juga dapat dijadikan patokan untuk proses dalam mengerjakan penentuan struktur
suatu senyawa.
Gambar
(B) dibawah ini merupakan contoh
penentuan struktur kafein menggunakan IR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar