Nikotin merupakan
bahan alam yang termasuk ke dalam golongan alkaloid. Didalam daun tembakau nikotin adalah alkaloid yang terbanyak. Selain
nikotin, daun tembakau mengandung alkaloid
lain dalam jumlah kecil sepertinornikotin,
anabasin, dan paling sedikit tujuh alkaloid lain yang jumlahnya lebih kecil.
Reaksi Nikotin :
Gugus amina pada struktur nikotin merupakan amina tersier yang dapat terprotonasi untuk membentuk garam. Gugus amina tersier pada struktur nikotin terikat pada cincin piridin dan cincin pirolidin. Dilihat dari harga pK, cincin pirolidin sekitar 8 dan pK cincin piridin sebesar 3 maka pada pH 7 gugus amina pada cincin pirolidin akan terprotonisasi sekitar 90%.
Nikotin dengan gugus amina terprotonasi ini dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan basa bebas. Kemudian nikotin dalam bentuk basa bebas ini akan dapat diekstraksi/dilarutkan dalam pelarut organic, misalnya diklorometana,eter.
Nikotin yang diperoleh setelah penguapan pelarut berupa cairan seperti minyak dengan titik didih 246 C dan jumlahnya sedikit. Pemisahan dan pemurnian zat cair akan lebih sukar dibandingkan dengan zat padat. Maka nikotin yang berbentuk cair, diubah menjadi garamnya yang berbentuk padat. Nikotin dapat bereaksi dengan asam pikrat membentuk nikotin dipikrat yang berbentuk padat. Jumlah/masa nikotin dipikrat akan jauh lebih besar dibandingkan massa nikotin sehingga pemurniannya akan lebih mudah.
Di dalam daun tembakau juga terkandung selulosa dan asam tanat yang tidak akan terekstrak di dalam eter. Dalam larutan basa (isolasi menggunakan larutan NaOH 5%) selulosa, asam tanat dan hasil oksidasi klorofil akan berbentuk garam anorganik yang tidak akan larut dalam eter. Untuk isolasi nikotin sebaiknya digunakan daun tembakau, bukan tembakau yang sudah menjadi rokok. Pada pengolahan daun tembakau menjadi rokok,kemungkinan telah dilakukan pengurangan nikotin dari daun tembakaunya.
" pada proses pemisahan dan pemurnian nikotin dalam wujud cair lebih sukar dari pada dalam wujud padat, mengapa demikian dan faktor-faktor apa yang menyebabkan nya ?? "
Reaksi Nikotin :
Gugus amina pada struktur nikotin merupakan amina tersier yang dapat terprotonasi untuk membentuk garam. Gugus amina tersier pada struktur nikotin terikat pada cincin piridin dan cincin pirolidin. Dilihat dari harga pK, cincin pirolidin sekitar 8 dan pK cincin piridin sebesar 3 maka pada pH 7 gugus amina pada cincin pirolidin akan terprotonisasi sekitar 90%.
Nikotin dengan gugus amina terprotonasi ini dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan basa bebas. Kemudian nikotin dalam bentuk basa bebas ini akan dapat diekstraksi/dilarutkan dalam pelarut organic, misalnya diklorometana,eter.
Nikotin yang diperoleh setelah penguapan pelarut berupa cairan seperti minyak dengan titik didih 246 C dan jumlahnya sedikit. Pemisahan dan pemurnian zat cair akan lebih sukar dibandingkan dengan zat padat. Maka nikotin yang berbentuk cair, diubah menjadi garamnya yang berbentuk padat. Nikotin dapat bereaksi dengan asam pikrat membentuk nikotin dipikrat yang berbentuk padat. Jumlah/masa nikotin dipikrat akan jauh lebih besar dibandingkan massa nikotin sehingga pemurniannya akan lebih mudah.
Di dalam daun tembakau juga terkandung selulosa dan asam tanat yang tidak akan terekstrak di dalam eter. Dalam larutan basa (isolasi menggunakan larutan NaOH 5%) selulosa, asam tanat dan hasil oksidasi klorofil akan berbentuk garam anorganik yang tidak akan larut dalam eter. Untuk isolasi nikotin sebaiknya digunakan daun tembakau, bukan tembakau yang sudah menjadi rokok. Pada pengolahan daun tembakau menjadi rokok,kemungkinan telah dilakukan pengurangan nikotin dari daun tembakaunya.
" pada proses pemisahan dan pemurnian nikotin dalam wujud cair lebih sukar dari pada dalam wujud padat, mengapa demikian dan faktor-faktor apa yang menyebabkan nya ?? "